Dwayne Johnson kembali lagi di dunia perfilman Hollywood setelah beraksi melawan monster di film Rampage (2018). Kali ini di film Skyscraper (2018) disuguhkan aksi menegangkan dari Dwayne Johnson yang akan memerankan seorang difabel.
Film Skyscraper (2018) dengan budget $125 juta ini digadang-gadang akan menjadi film action terbaik di tahun 2018 ini
Baca Juga :
- Ant-Man and The Wasp
- Aksi Tom Cruise Lawan Ratu Mesir Kuno Ahmanet di The Mummy dan
- Pirates of the Caribbean 5 : Dead Men Tell No Tales (2017)
Will Sawyer (Dwayne Johson) adalah seorang mantan agen FBI. Di misi terakhirnya, ia terkena ledakan bom dan terpaksa harus kehilangan salah satu kakinya. Meski tergolong difabel, kecerdasan Will membuatnya direkrut sebagai kepala keamanan gedung pencakar langit tertinggi di Hong Kong.
Sebagai bonus, ia mendapatkan fasilitas mewah berupa tempat tinggal untuk keluarganya di salah satu lantai gedung yang dinamakan The Pearl tersebut. Sayangnya, kemewahan gedung tertinggi di dunia tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat keamanannya.
Klaim aman yang dibeberkan pengelola ternyata salah besar dan Will bisa membuktikannya. Hanya saja, tak peduli seberapa pun usaha Will untuk menjelaskan hal tersebut pada bosnya, tak ada yang percaya. Kecurigaan Will pun semakin menjadi-jadi.
Benar saja, suatu malam The Pearl diserang teroris terlatih. Will yang tidak bersalah justru dituduh sebagai pelaku, sementara keluarganya disandera dan terjebak di antara lautan api.
Film Skyscraper (2018) disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber. Sutradara berusia 43 tahun tersebut dikenal sebagai spesialis film komedi. Salah satu karyanya adalah film We’re The Millers yang berhasil mengocok perut jutaan penonton di tahun 2013
Setelah terlibat dalam enam film komedi baik sebagai sutradara, pemain, maupun produser, Rawson akhirnya keluar dari zona nyaman. Film berdurasi 102 menit ini menjadi debutnya sebagai sutradara film non-komedi.
Sebelum film Skyscraper (2018), Rawson Marshall Thurber sempat berkolaborasi dengan Dwayne Johnson di film Central Intelligence (2016). Dalam film action-comedy tersebut, Dwayne Johnson menjadi seorang agen CIA yang memiliki masa remaja yang kelam karena kerap dibully.
Film Central Intelligence (2016) mendapat rating 70% di situs Rotten Tomatoes dan meraih kesuksesan besar di box office.
Sebagai film bergenre action, Skyscraper (2018) dipastikan akan dipenuhi adegan action dari para tokohnya. Hal ini diperkuat dengan keberadaan Dwayne Johnson dalam daftar castnya. Ia dikenal sebagai salah satu aktor pembawa keberuntungan bagi film-film yang ia mainkan, terutama film action.
Hampir semua film action yang ia bintangi mendapat kesuksesan besar di box office.
Oleh karena itu, film Skyscraper (2018) agaknya menjadi obat rindu bagi kamu yang kangen adegan action yang menegangkan.
Dari trailernya saja, aksi Dwayne Johnson dalam mengatasi ancaman teroris serta menyelamatkan keluarganya begitu mendominasi. GoToMalls yakin kamu tak akan bosan melihat performa Dwayne Johnson di film ini.
Alasannya, inilah pertama kalinya ia berperan menajadi seorang difabel dengan satu kaki palsu. Bisa dibayangkan betapa sulitnya berpura-pura menjadi orang cacat yang berusaha terlihat normal.
Film Skyscraper (2018) dengan budget $125 juta ini digadang-gadang akan menjadi film action terbaik di tahun 2018 ini
Baca Juga :
- Ant-Man and The Wasp
- Aksi Tom Cruise Lawan Ratu Mesir Kuno Ahmanet di The Mummy dan
- Pirates of the Caribbean 5 : Dead Men Tell No Tales (2017)
Will Sawyer (Dwayne Johson) adalah seorang mantan agen FBI. Di misi terakhirnya, ia terkena ledakan bom dan terpaksa harus kehilangan salah satu kakinya. Meski tergolong difabel, kecerdasan Will membuatnya direkrut sebagai kepala keamanan gedung pencakar langit tertinggi di Hong Kong.
Sebagai bonus, ia mendapatkan fasilitas mewah berupa tempat tinggal untuk keluarganya di salah satu lantai gedung yang dinamakan The Pearl tersebut. Sayangnya, kemewahan gedung tertinggi di dunia tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat keamanannya.
Klaim aman yang dibeberkan pengelola ternyata salah besar dan Will bisa membuktikannya. Hanya saja, tak peduli seberapa pun usaha Will untuk menjelaskan hal tersebut pada bosnya, tak ada yang percaya. Kecurigaan Will pun semakin menjadi-jadi.
Benar saja, suatu malam The Pearl diserang teroris terlatih. Will yang tidak bersalah justru dituduh sebagai pelaku, sementara keluarganya disandera dan terjebak di antara lautan api.
Film Skyscraper (2018) disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber. Sutradara berusia 43 tahun tersebut dikenal sebagai spesialis film komedi. Salah satu karyanya adalah film We’re The Millers yang berhasil mengocok perut jutaan penonton di tahun 2013
Setelah terlibat dalam enam film komedi baik sebagai sutradara, pemain, maupun produser, Rawson akhirnya keluar dari zona nyaman. Film berdurasi 102 menit ini menjadi debutnya sebagai sutradara film non-komedi.
Sebelum film Skyscraper (2018), Rawson Marshall Thurber sempat berkolaborasi dengan Dwayne Johnson di film Central Intelligence (2016). Dalam film action-comedy tersebut, Dwayne Johnson menjadi seorang agen CIA yang memiliki masa remaja yang kelam karena kerap dibully.
Film Central Intelligence (2016) mendapat rating 70% di situs Rotten Tomatoes dan meraih kesuksesan besar di box office.
Sebagai film bergenre action, Skyscraper (2018) dipastikan akan dipenuhi adegan action dari para tokohnya. Hal ini diperkuat dengan keberadaan Dwayne Johnson dalam daftar castnya. Ia dikenal sebagai salah satu aktor pembawa keberuntungan bagi film-film yang ia mainkan, terutama film action.
Hampir semua film action yang ia bintangi mendapat kesuksesan besar di box office.
Oleh karena itu, film Skyscraper (2018) agaknya menjadi obat rindu bagi kamu yang kangen adegan action yang menegangkan.
Dari trailernya saja, aksi Dwayne Johnson dalam mengatasi ancaman teroris serta menyelamatkan keluarganya begitu mendominasi. GoToMalls yakin kamu tak akan bosan melihat performa Dwayne Johnson di film ini.
Alasannya, inilah pertama kalinya ia berperan menajadi seorang difabel dengan satu kaki palsu. Bisa dibayangkan betapa sulitnya berpura-pura menjadi orang cacat yang berusaha terlihat normal.
Labels:
Film
No comments:
Post a Comment